KUTOARJO. Tarian Sufi adalah sebuah bentuk dari Sama atau meditasi aktif secara fisik yang berasal dari kalangan Sufi. Dalam salah satu literatur dijelaskan bahwa tari sufi tidak hanya sebagai bentuk ekspresi cinta dan kebahagiaan namun tarian ini menjadi simbol dari ajaran-ajaran yang ada dalam tasawuf. Dalam tarian ini terdapat simbol hubungan dengan Tuhan, hubungan dengan makhluk yang ada di bumi dan juga hubungan dengan diri sendiri.
Selasa, (1/11/2022), LPKA Klas I Kutoarjo bersama PKBI Jawa Tengah, memberikan pelatihan Tari Sufi untuk Anak Binaan LPKA Kutoarjo, berkolaborasi dengan kelompok hadroh Anak Binaan LPKA Kutoarjo. Kegiatan diikuti oleh 15 Anak, di ruang Aula Sahardjo setelah selesai melaksanakan kegiatan solat Dzuhur berjamaah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa Anak Binaan LPKA Kutoarjo, tarian sufi masih dianggap awam. Hal ini tidak mengherankan karenaAnak Binaan jarang menjumpai tarian sufi ini di lingkungannya. Melalui PKBI Jawa Tengah yang telah berinisiasi sekaligus fasilitator untuk mengkolaborasikan kegiatan hadroh yang telah dulu ada di LPKA Klas I Kutoarjo dengan tarian sufi sebagai pengiringnya.
Menurut salah satu fasilitator dari PKBI Jawa Tengah, Luqi mengatakan makna dari Tarian Sufi Turki yaitu mencari Tuhan dan merasakannya dalam gerakan yang berputar, dengan putaran yang berlawanan arah jarum jam. Penari sufi harus menanggalkan semua emosi, agar hanya merasakan kecintaan dan kerinduan yang mendalam pada Tuhan.**(AP)